Katakan saya "pengumbar aib" tapi saya sedikitpun tidak berusaha menghalangi atau menakut-nakuti travelers yang mau berjalan kesana, tapi ini kenyataan yang patut kita renungkan dan atasi bersama.
Tak Usah tanya tentang kecantikan Pulau yang terletak di selatan pulau Jawa ini, setiap membicarakan Sempu, pasti mata traveler berbinar dan selalu terucap "ingin kembali" kesana.
dan bagi yang belum kesana pasti terucap "aku ingin" kesana. Sudah tidak diragukan lagi kecantikan, keistimewaan dan kemasyuran Pulau Sempu di hati para traveler, semua traveler berlomba-lomba mendapatkan gambar yang se "wah" mungkin untuk kemudian di upload di media sosial atau disimpan untuk dijadikan bahan kenangan manis sebuah penjelajahan.
Tapi pernahkan kita pikirkan beban berat sebuah Pulau bernama Sempu?
Sebuah pulau kecil, yang termasuk kedalam daerah konservasi dan cagar alam yang telah beralih fungsi menjadi tempat wisata alam?
Pulau ini kehilangan identitasnya sebagai cagar alam dan konservasi-nya tetapi juga tidak punya fasilitas pariwisata yang mumpuni untuk menjadi TWA (Tempat Wisata Alam)
Perbincangan pendek dengan pegawai resort pulau Sempu membuka wawasan saya bahwa ternyata pihak (entah pihak mana) sedang berjuang untuk menjadikan Pulau Sempu sebagai TWA dan melepas atribut-nya sebagai Cagar Alam.
Ini yang patut kita perbincangkan, jika Pulau Sempu berstatus sebagai tempat Konservasi dan cagar alam tentu haruslah sulit orang datang dan pergi ketempat ini karena dikhawatirkan akan merusak ekosistem yang dijaga didalamnya. tapi kenyataannya setiap harinya Pulau Sempu kedatangan banyak pengunjung dari berbagai pelosok, dengan alasan "kasihan" orang yang datang jauh-jauh untuk datang ke Sempu pihak Resost kewalahan untuk melarang mereka tetap masuk dan berkunjung. -sangat maklum dan bisa dimengerti-
Tapi, apa yang terjadi setelah itu? banyak pengunjung datang sebagai "Raja" dan menganggap pulau ini sebagai "rumah" mereka.
kenapa rumah? karena mungkin mereka terbiasa buang sampah dirumah mereka dan terbiasa dengan kesemerawutan didalam rumah mereka. "attitude and behaviour comes from habit" -lupakan inggris sotoy saya-
Sebagai Tempat Wisata Alam-pun Sempu sangat tidak memenuhi syarat. minimal pengelolaan kelestarian dan kebersihan yang mumpuni.
Karena itu, saya mengajak semua orang yang tinggal di daerah Sempu, orang yang mencintai dan merasa memiliki Sempu, orang yang hanya pernah datang, orang yang baru niat datang, dan siapapun yang peduli akan kelestarian Sempu untukbersama-sama mendukung untuk membantu instansi terkait mulai serius dalam mengelola Pulau Sempu. minimal memberikan kejelasan status Pulau ini.
Ruangan Kantor Resort Pulau Sempu |
Lihat Bekas gas can yang terombang-abing ombak? |
"Pos" Pulau Sempu |
Pinggir "Pos" pulau Sempu |
kawanan monyet yang mencari makan dari tumpukan sampah |
sempat saya terbuai dengan keindahan Sempu dari foto teman yg telah kesana :) ternyata masih ada minusnya juga ya kak :)
BalasHapusiya :) setiap pilihan selalu memiliki dua sisi. termasuk sebuah tempat bagus yang terpencil seperti ini, didatangi banyak orang dan menjadi tempat "pariwisata" baru.
HapusYah, masih banyak para traveller yang ga bisa menghargai alam.
BalasHapusLagi-lagi attitude dalam membuang sampah menjadi permasalahan.
betul! sulit merubah kebiasaan yang satu ini, ayo-ayo kita saling bantu saling mengingatkan.
Hapusterimakasih sudah berkunjung mas :)