Saya adalah satu dari dua wanita yang tiba-tiba mencetuskan untuk membuat satu nama Yulutrip Indonesia. Dimana perjalanan murah adalah suatu keharusan, mencari cara pulang adalah kesenangan dan sampai di tujuan adalah kebanggaan. Bersama "partner in crime" saya yuwi jamal kita akan membagi pengalaman kita dalam tulisan dan video.
semoga bermanfaat bagi yang membacanya.

"My Backpack is my home"


Jumat, 12 Juli 2013

Sedih Untuk Baduy



(saya sarankan membaca tulisan ini sampai selasai baru berkomentar)


Saya tahu, sekarang warga baduy tidak mengandalkan hasil bumi saja untuk memenuhi kebutuhannya, pariwisata menjadi sebuah fenomena baru bagi warga untuk menghasilkan materi.

Selalu ada dua sisi ketika memilih sesuatu begitu pula dengan dibukanya Baduy untuk pariwisata, disatu sisi pariwisata menjadi sumber penghasilan baru bagi warga Baduy (dan warga sekitarnya) yang sebelumnya tidak mengenal mata uang disisi lain integritas dan kelestarian nya dipertaruhkan. 

Yang paling membuat saya khawatir adalah sampah yang berserakan hampir disetiap penjuru, dibelakang rumah warga kampung baduy luar dan sungai tempat aktifitas mereka. saya sempat berbincang dengan seorang warga Baduy, yang mengatakan bahwa sebelumnya ada petugas kebersihan disana dan memungut biaya Rp. 2000,- secara berkala, namun mungkin karena memang akses yang sulit sehingga pengangkutan dihentikan dan sampah kembali menumpuk.

Warga baduy yang saya kenal adalah pak Idong, beliau pintar dan gesit juga sangat ramah, saya sedikit berbincang dengan beliau untuk mengingatkan pengunjung untuk tidak membuang sampah sembarangan. Kanekes adalah milik warga Baduy, mereka memelihara dan mengagungkan tempat yang mereka tempati. apakah pantas kita sebagai tamu mereka berbuat sesuka hati kita dan merusak serta tidak menghargai tempat yang mereka anggap suci?

Sebagai pengunjung, seharusnya kita menghargai dan menaati tuan rumahkan? jadi untuk yang pernah, atau akan kesana ingat:

-jangan membuang sampah sembarangan, bawa kembali turun.

-jangan pernah menganggap warga Baduy primitif dan terbelakang!, mereka adalah orang-orang hebat yang memilih jalan hidup yang mereka yakini.

-jangan datang kesana hanya untuk main-main, Baduy bukan kampung pariwisata yang akan penuh dengan atraksi, baduy adalah kampung adat yang kesehariannya memang seperti itu.

-baca aturan didepan gerbang sebelum memasuki baduy, dan patuhi! jangan merasa bangga dengan berbuat sesuatu yang dilarang. karena itu menunjukan betapa kita tidak menghargai mereka. 

Saya berharap, Baduy menjadi desa yang tetap memegang teguh adat dan tradisi leluhurnya walaupun terbuka untuk pariwisata. Perubahan dan pengaruh luar memang tidak akan bisa dibendung, lambat laun memang akan terjadi, dan mudah-mudahan perubahan kearah lebih baik-lah yang terjadi. 

Bagi yang akan berkunjung ke Baduy dan berniat mempelajari salah satu kekayaan budaya Indonesia ini, dan bingung dengan transportasi, silahkan buka blog Yulutrip yang berjudul Cara Menuju Baduy, dan untuk di tempat tujuan ada Pak Agus Bule yang bisa membantu perjalanan teman-teman mengunjungi kampung adat Baduy. 

silahkan mengunjungi facebook pak Agus Bule untuk menanyakan detail Baduy, 
Facebook Pak Agus Bule: Agus Bule Baduy

Ingat travelers!!
jangan membunuh apapun selain waktu,
jangan meninggalkan apapun selain jejak
dan jangan mengambil apapun selain pengalaman!!

salam yulutrip Indonesia

1 komentar:

  1. MBA KEMANA AJAH GA NONGOL NKE BADUY KALAU ADA YG MAU KE BADUY HUB SAYA NO 081281660087 AGUSBULE BADUY

    BalasHapus

komentar membuat kita kaya
silahkan berkomentar baik atau buruk asalkan dari hati :)