Saya adalah satu dari dua wanita yang tiba-tiba mencetuskan untuk membuat satu nama Yulutrip Indonesia. Dimana perjalanan murah adalah suatu keharusan, mencari cara pulang adalah kesenangan dan sampai di tujuan adalah kebanggaan. Bersama "partner in crime" saya yuwi jamal kita akan membagi pengalaman kita dalam tulisan dan video.
semoga bermanfaat bagi yang membacanya.

"My Backpack is my home"


Jumat, 24 November 2017

Paranoid android

Seperti yang saya katakan di post sebelumnya, saya adalah manusia konvensional yang tidak menikmati segala kemudahan.

Pernah berpikir bagaimana orang lain memproses makanan kita? Darimana dan kandungan apa yang ada didalam sekotak jus jeruk?

Pernah berpikir merasa diperhatikan dan diikuti dengan kemudahan smartphones? Mendeteksi dimana lokasi kita berada, berapa jumlah teman kita di fb, apa yang kita share, apa yang kita sukai dan semakin canggihnya lagi jika kita memilih untuk mencari/melihat/tanpa sengaja mengklik.. Kita akan melihat iklan yang sama atau mendekati sama dengan yang kita lihat sebelumnya.

Begitu juga dengan kartu yang diberikan bank untuk kemudahan kita, seseorang diluar sana akan mengetahui dimana saja kita menggunakan kartu, untuk apa kapan dan dengan mudah mengetahui berapa pengeluaran kita setiap bulan. Mungkin mempelajari perilaku konsumsi kita dan mengelompokan kita dalam target bisnis mereka.

Saya orang yang terlalu berpikir panjang saya kira, saya tidak mau di kekang, mungkin suatu hari saya akan menjadi manusia golongan primitive yang terus menolak perubahan, tidak semua perubahan saya tolak, buktinya saya menggunakan smartphone saya juga menggunakan banyak produk bank. Tapi saya benar benar memilah mana dan mengontrol kemungkinan apa yang orang lain lakukan pada saya.

Jika rencana social credit system di Cina berjalan dengan lancar dan akan diikuti oleh banyak negara termasuk Indonesia, mungkin saya akan lari terbirit birit atau berharap saja saat itu terjadi saya sudah tua dan tidak butuh lagi mengelola keuangan. suatu hari setiap orang akan dilihat perilaku nya dan diberi point makin besar point yang di dapat makin besar pula kesempatan mendapatkan kredit dari bank, jika kita termasuk orang baik, tidak telat bayar hutang, tidak berlaku buruk dijalan, tidak mencuri dll kredit point kita akan bagus. Terdengar lumrah dan indah. Tapi saya berpikir buruk ketika segala sesuatu terlalu berlebihan, bagaimana jika pemerintah memaksa saya berkata "ya" untuk keputusan yang mereka ambil, bagaimana jika saya berkata "tidak" apakah itu akan menjadi minus point untuk saya?

Banyak hal yang membuat saya bersikeras menjadi seorang konvensional. Minimal salah satunya saya tidak mau di atur pasar dalam memilih makanan, tidak apa apa jika orang orang tau dimana saya berada, sedang apa dan berapa banyak yang saya keluarkan tiap bulan. Tapi tidak untuk makanan yang saya makan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar membuat kita kaya
silahkan berkomentar baik atau buruk asalkan dari hati :)